Hati-hati menggunakan kata “nya”


Salah kaprah penggunaan kata ganti “nya”

Tulisan ini saya buat karena kegundahan hati saya saat membaca hasil revisian dari mahasiswa TA yang saya bimbing. Kegundahan ini selalu membuat saya takut. Ketakutan akan nasib tulisanmahasiswa tersebut. Awal membaca revisian dari mahasiswa tersebut, saya menemukan “keunikan” setiap kalimatnya. Beliau selalu menggunakan kata “nya” pada setiap kalimat. Bukan pada satu atau dua kalimat tapi setiap kalimat pada setiap paragrap pasti ada katanya. Penggunaan kata “nya” yang nyaris tanpa penjelasan siapa subjek yang dimaksud. Akhirnya saya berinisiatif mencari apa yang membuat kalimatnya selalu mengganjal dihati saya ketika saya membaca tulisannya. Berikut sedikit rangkuman yang membuat kalimat pada laporan beliau menjadi terasa salah. Tulisan ini murni pikiran dan perasaan saya. Jika ada yang salah dan ingin berdiskusi silahkan berkomentar pada bagian komentar dibawah ini.

Kata “nya” dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu kata ganti. Kata ganti berfungsi untuk mengulang entitas (dalam tulisan ini adalah subjek) yang sama. Seperti contoh dua kalimat yang berhubungan berikut ini.

Andi merupakan atlet lari. Sepatunya selalu bersih dan wangi.

Dalam kalimat pertama, penulis ingin mengungkapkan profesi seorang yang bernama Andi. Kalimat kedua, penulis ingin menjelaskan sepatu yang dimiliki Andi selalu bersih dan wangi. Pada kalimat kedua pada kata “sepatunya” terdapat kata ganti lebih tepatnya kata ganti milik yaitu orang ketiga. Orang ketiga memiliki merujuk pada seseorang selain penulis dan orang yang diajak berbicara. Baik, kita balik pada kalimat tersebut. Pemilik sepatu pada konteks kalimat kedua adalah Andi.

Sesuai dengan tata bahasa Indonesia, kalimat pertama tersebut sudah benar. Kalimat tersebut sudah berisikan kata atau frasa yang dapat dikategorikan menjadi subjek (Andi), predikat (merupakan), objek (atlet lari). Kalimat kedua merupakan kalimat yang berisikan kata ganti milik yaitu “-nya” pada kata “sepatunya”. Kata “sepatunya” dapat memiliki arti sesuatu yang dimiliki oleh “nya”. Tentu kata “nya” harus ada penjelasan sebelum kalimat yang berisikan kata “nya” jika tidak, dapat membuat yang membaca merasa bingung. Kebingungan yang terjadi karena siapa orang yang dimaksud. Pada kalimat kedua kata “nya” tersebut merujuk kepada Andi, sebagai subjek pada kalimat pertama dan pemilik sepatu yang selalu bersih dan wangi. Sebagai tambahan, kata ganti pemilik “nya” ditambahkan pada kata benda seperti sepatu, sepeda, kertas dan lain sebagainya. Beberapa salah kaprah yang terjadi dalam penggunaan kata “nya” adalah penggunaan kata tersebut pada kata hubung contohnya : karenanya, sehingganya, makanya dan kata sambung lainnya.

Untuk meningkatkan pengetahuan ada satu kalimat yang sering dikatakan oleh seorang MC kepada para hadirin yang ada dihadapan MC tersebut. Kalimat yang diucapkan kurang lebih seperti ini


“Atas perhatiannya saya saya ucapkan terima kasih”

Apakah ada yang tahu apa kesalahan yang terjadi? Apakah ada yang tahu alasan kenapa kalimat tersebut salah? Apakah ada yang tahu kalimat yang seharusnya?
Bagi yang mengetahui jawaban yang benar dapat menuliskan pada bagian komentar berikut ini.

,

Leave a Reply